Dibebani amanah dan tugas yang tidak ringan, Nour Hidayah mampu menjaga kepercayaan yang dibebankan kepadanya. Pada tahun 2022, Perumda Tirta Manuntung diprediksi akan mencapai sejarah baru. Meskipun hasil audit dari KAP masih belum keluar, pencapaian laba perumda tersebut diyakini akan mencapai hasil terbaiknya dengan capaian laba bersih Rp32 miliar. Angka tersebut naik siginifkan dari rata-rata pencapaian laba Tirta Manuntung yang biasanya hanya berada pada kisaran Rp19-Rp22 miliar.

Penulis: Deni Arisandy

Nour Hidayah, yang akrab disapa Nunu, memulai kariernya di BUMD AM kota minyak  tersebut dari posisi paling bawah. Ia memulai kariernya bekerja di PDAM Kota Balikpapan tahun 2006 sebagai tenaga kontrak dari koperasi karyawan. Meskipun demikian, Nunu percaya bahwa dengan kerja keras dan motivasi yang kuat dalam bekerja, dia akan mampu memberikan hasil terbaik bagi perusahaan tempatnya bekerja.

Pada 2006, menurut Nunu, BUMD AM tersebut masih belum seperti sekarang. Perusahaan masih banyak utang terkait proyek pembangunan jaringan pipa dan proyek instalasi. Saat itu, Tirta Manuntung masih terhitung PDAM kecil. Untungnya, saat itu ada kebijakan dari pemerintah kota bahwa utang PDAM dibayarkan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan juga menyetujui permintaan Direksi BUMD AM Kota Balikpapan untuk menaikkan tarif setiap tahun. Pada awal 2007 itu, tarif mulai dinaikkan. Namun, ada semacam komitmen bagi BUMD AM tersebut untuk menjadikan sekitar 110 karyawan kontrak sebagai karyawan tetap PDAM itu secara bertahap. Nunu menjadi salah satu bagian dari gelombang pertama yang diangkat