Nusantara Water 2004

Perhelatan akbar itu akhirnya terlaksana dengan mulus. Bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 18 Agustus 2004, Nusantara Water 2004 PERPAMSI resmi digelar. Sejak 2011 hingga sekarang event tersebut kita kenal dengan nama Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF).   

Nusantara Water (NW) 2004 yang diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh  PERPAMSI pada 18-20 Agustus 2004, sukses digelar. Pameran akbar yang menampilkan berbagai produk inovasi teknologi di sektor industri air minum itu diselenggarakan dalam rangkaian konferensi industri air minum dan Rakernas PERPAMSI. Semuanya diselenggarakan masih dalam bingkai peringatan Hari Kemerdekaan RI ke59.

Pameran NW 2004 diikuti 45 peserta (exibhitor) dan dikunjungi sekitar 2.500 orang. NW 2004 menjadi ajang bertemunya teori dan praktik, aplikasi antara kebijakan dan operasional, serta antara gagasan dan produk seputar industri pengolahan air  minum dan limbah. Pameran, selain merupakan pertemuan bagi komunitas  bisnis, juga menjadi peluang unjuk kebolehan menampilkan berbagai karya inovasi teknologi sekaligus merupakan baromater kemajuan  industri air minum selama 59 tahun Indonesia merdeka.

Ketua Umum PERPAMSI Ir.  H. Ridwan Syahputra Musagani, dalam sambutan pembukaan NW  2004, mengungkapkan berbagai  permasalahan yang dihadapi PDAM. Pada intinya, kata Ridwan, melalui NW 2004, PERPAMSI meminta perhatian lebih besar dari pemerintah dan semua pihak terhadap persoalan air  bersih.

Pada kegiatan NW 2004 itu, setidaknya telah berhasil ditampilkan empat pejabat tinggi yang memiliki kaitan langsung dengan bidang air minum, yakni Menko Perokonomian Dorodjatun Kuntjorojakti, Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Dr. Soenarno, Menteri Kesehatan Dr. Sujudi, dan Menteri Dalam Negeri diwakili Dirjen Bina Administrasi Keuangan Daerah Ir. Timbul Pudjianto, serta Menteri Lingkungan Hidup Dr. Nabiel Makarim (diwakili).

Namun disayangkan, Menteri Keuangan tidak hadir. Bahkan, ia tidak pula mengirimkan perwakilannya. Meski pihak Depkeu kepada panitia tidak memberikan konfirmasi penolakan secara resmi, hingga menjelang detik terakhir pembicara dari Depkeu atau pejabat yang ditunjuknya, ternyata juga tidak hadir. Ketidakhadiran Menkeu mengundang spekulasi bahwa konon pihak Depkeu memang tidak ingin memberikan pernyataan apa pun. Tak pelak, pada sebagian peserta NW 2004, beredar rumor bahwa Menkeu tidak mengirimkan wakilnya karena takut dihujani pertanyaan dan dicecar soal  utang PDAM!  

Terlepas dari ketidakhadiran Menkeu, NW 2004 berjalan meriah. Kegiatan yang berlangsung dua hari itu sebenarnya telah dipersiapkan panitia penyelenggara sejak jauh hari, setidaknya sejak empat bulan yang lalu. Panitia melibatkan kepanitiaan SC dan OC dari PERPAMSI serta dukungan berbagai pihak yang total berjumlah sekitar 60 orang. Termasuk para relawan mahasiswi yang tampil modis, dengan t-shirt berlogo Nusantara Water.

Meski masih ada kekurangan di sana-sini, secara umum acara ini dapat dikatakan terselenggara dengan baik. Seperti dikatakan A.J. Pramono dari PDAM Kendal, “Cukup berhasil, bagus sekali pelaksanaannya.” Hal senada juga dikatakan Erna Sadikin, yang datang ke pameran mewakili Pemko Bogor. Ia mengaku salut pada panitia yang bekerja di balik layar.

Yang paling membanggakan bagi para exibhitor tak lain adalah kunjungan incognito yang dilakukan Menko Perekonomian dan Menteri Kesehatan ke berbagai stand, dan diiringi rombongan kecil di belakangnya. Para tamu penting tersebut silih berganti meninjau stan-stan peserta, seperti ke stan PDAM Kota Makassar, AKAINDO, dan Grundfos.  AZ