Setelah sekitar lima tahun berjalan, program twinning antara asosiasi Pemerintah Kota Negeri Belanda (VNG) dan PERPAMSI (DPD Banten plus PDAM Kabupaten Bogor dan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara) berakhir.   

Pengakhiran program capacity building melalui transfer teknologi dan pengalaman  itu disampaikan Bebi Sutomo, National Coordinator LOGO South Indonesia, di akhir lokakarya yang digelar Indonesian Netherlands Association (INA) yang berafiliasi pada Kamar Dagang Indonesian Benelux (Belgia-NetherlandsLuxemburg), 14-15 Desember  2010 di Jakarta.

Dalam kegiatan ini, Ketua DPD PERPAMSI Banten Subekti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada VNG atas kerja sama yang berlangsung dengan sangat baik selama ini. Banyak manfaat yang dipetik dan telah diterapkan di PDAMPDAM se-Provinsi Banten, PDAM Kabupaten Bogor, maupun PDAM Tritanadi Sumatera Utara.

Sesuai harapan yang  disampaikan Bebi sutomo agar pengetahuan, teknologi, maupun pengalaman yang didapatkan dari pihak Belanda selama ini diteruskan kepada sesama PDAM di seluruh Indonesia, Subekti atas nama PERPAMSI mengamini. Artinya, kegiatan saling berbagi pengetahuan dan teknologi yang selama ini terjalin diharapkan bisa diteruskan di kalangan PDAM seluruh Indonesia.

Namun, jika memungkinkan dan masih ada peluang, Subekti mengharapkan kerja sama twinning dengan pihak VNG tidak berakhir di sini saja. Harapan tersebut ditanggapi Direktur INA Elmar Bouma. Ia menyatakan akan berupaya menyampaikan harapan tersebut ke pemerintahnya di Belanda dan pihak terkait lainnya.  

Dijelaskannya, untuk maksud itulah, antara lain, lokakarya tersebut diadakan. Elmar juga menekankan, terpenting hasil-hasil twinning perlu  disebarluaskan ke kalangan PDAM seluruh Indonesia.

Hasil lokakarya, menurut Elmar Bouma, akan diteruskan ke pihak pemerintah Belanda, yang  diharapkan masih akan bersedia  memberi bantuan teknis dalam rangka capacity building di berbagai bidang di Indonesia, seperti peningkatan pelayanan air minum dan sanitasi, bahkan juga di sektor prasarana lain seperti perbaikan pasar tradisional dan sebagainya.

Lokakarya yang diikuti oleh perwakilan INA, PERPAMSI, LOGO South, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Yayasan Bangun Indonesia, UNESCO, REDI Center, maupun para peserta program twinning VNG digiring untuk menyusun suatu rekomendasi bagi tindak lanjut program twinning antar-PDAM Indonesia sendiri, yang kemudian akan diteruskan ke pihak Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia melalui INA. Rekomendasi tersebut meliputi kebijakan, program, maupun proyek-proyek yang dianggap penting untuk dilaksanakan di waktu-waktu mendatang.

Lokakarya juga memberi kesempatan kepada PERPAMSI, yang diwakili Direktur Eksekutif Agus Sunara untuk mempresentasikan kondisi pelayanan air minum serta permasalahan dan berbagai program PERPAMSI untuk para anggota.  AZ